QUARTILSTAT: Analisis Data Statistik Terbaik di Kota Mataram
Quartilstat adalah salah satu penyedia jasa analisis data statistik terapan di Kota Mataram untuk KTI, Skripsi, Tesis, Disertasi maupun Hasil Survey, Hasil Jajak Pendapat, dll. mulai dari analisis deskriptif hingga analisis multivariat menggunakan berbagai jenis program berbasis komputer seperti MS. Excel, SPSS, AMOS, LISREL, EVIEWS, STATA, SAS, SmartPLS, dll.
Monday, February 19, 2018
Friday, January 26, 2018
UJI HOMOGENITAS DENGAN SPSS (UJI LEVANE TEST)
Uji
homogenitas digunakan sebagai prasyarat statistik parametrik untuk uji
komparasi atau perbandingan dua kelompok data atau lebih, misalnya uji t dan uji
ANOVA. Asumsi homogenitas harus dipenuhi untuk independen t-test dan uji ANOVA.
Uji t dan uji ANOVA mensyaratkan bahwa himpunan data sampel diteliti
memiliki karakteristik yang sama atau homogen. Jika varian kelompok data yang
dibandingkan atau diuji tidak homogen akan menyebabkan kesimpulan hasil analisis menjadi bias.
Banyak
metode yang digunakan untuk pengujian homogenitas antara lain: Uji Levene Test,
Fisher F, Bartlett Test, uji run. Pada postingan ini, Quartilstat
hanya menyajikan langkah uji homogenitas menggunakan teknik uji Levane Test dan menggunakan data hasil
belajar siswa (HSL) yang terbadi menjadi dua kelompok data, yakni data HSL pretest
(sebelum diberi perlakuan/intervensi) dan posttest (setelah diberi perlakuan/intervensi.
Langkah-langkah pengujian
homogenitas varians memenggunakan uji Levane Test adalah sebagai berikut:
1.
Fomulasi hipotesis
Ho
: S2 + S2 = 0, kedua sampel mempunyai
varian sama/homogen)
Ha
: S2 + S2 ≠ 0, kedua sampel mempunyai varian
berbeda/tidak homogen
2.
Penentuan kriteria pengambilan keputusan:
Terima
H0 jika nilai sig. lebih besar
daripada 0,05
Terima
H0 jika nilai sig. lebih kecil
atau sama dengan 0,05
3. Estimasi atau perhitungan Levane Test melalui
SPSS (bisa juga dilakukan secara manual menggunakan rumus Levane Test)
4.
Kesimpulan
Misalkan seorang peneliti menguji
homogenitas data kelompok/kelas pretest
dan posttest hasil belajar siswa,
dimana data kelompok merupakan data dummy
1 dan 2 dimana angka 1 menunjukkan kelompok pretest
dan 2 menunjukkan kelompok posttest.
Kelas
|
HSL
|
Kelas
|
HSL
|
1
|
8
|
2
|
14
|
1
|
14
|
2
|
12
|
1
|
7
|
2
|
13
|
1
|
9
|
2
|
15
|
1
|
9
|
2
|
15
|
1
|
11
|
2
|
14
|
1
|
10
|
2
|
15
|
1
|
11
|
2
|
14
|
1
|
10
|
2
|
15
|
1
|
14
|
2
|
13
|
1
|
8
|
2
|
13
|
1
|
14
|
2
|
7
|
1
|
14
|
2
|
13
|
1
|
13
|
2
|
13
|
1
|
12
|
2
|
7
|
1
|
9
|
2
|
11
|
1
|
11
|
2
|
11
|
1
|
12
|
2
|
8
|
1
|
6
|
2
|
15
|
1
|
8
|
2
|
12
|
1
|
6
|
2
|
10
|
1
|
9
|
2
|
15
|
1
|
10
|
2
|
15
|
1
|
9
|
2
|
15
|
1
|
9
|
2
|
15
|
1
|
8
|
2
|
14
|
1
|
8
|
2
|
13
|
1
|
8
|
2
|
11
|
1
|
7
|
2
|
10
|
1
|
6
|
2
|
8
|
Langkah
Uji Homogenitas dengan SPSS
1.
Input atau
copy data ke jendela SPSS
2.
Klik tab Variable View pada bagian jendela SPSS
3.
Ganti Variable Name VAR00003 dengan Kelas
dan VAR00004 dengan HSL
4.
Klik Analyze ==> Compare
Means ==> One-Way
ANOVA
5.
Masukan item
Kelas ke kolom Factor dengan cara klik tanda panah ke kanan di sebelah kolom Factor dan masukan item HSL ke kolom Dependent List.
6.
Klik tab Option
7.
Beri
tanda centang pada kolom Homogeneity of
Variance Test, klik tab Continue
8.
Klik OK. Perhatikan outputnya dan
interpretasi hasil analisis.
Perhatikan bagian Test of Homogeneity of Variances pada kolom Sig. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh sig. sebesar 0,922 Karena nilai sig. lebih besar daripada nilai α
sebesar 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menerima Ho. Hal ini berarti bahwa
terdapat kesamaan varians pada kelompok data pretest dan posttest atau
varians kedua data adalah homogen.
Thursday, January 25, 2018
UJI MULTIKOLINEARITAS DENGAN SPSS (DENGAN UJI KORELASI PRODUCT MOMENT)
Uji
multikolinearitas merupakan salah satu prasyarat analisis regresi linear berganda
bersifat BLUE. Multikolinearitas adalah situasi dimana terdapat dua variabel independen
atau lebih yang saling berkorelasi. Karena itu, uji multikolinieritas dilakukan
untuk mengetahui apakah ada korelasi sempurna antar variabel-variabel
independen dalam sebuah model regresi. Terjadinya masalah multikolinearitas
dalam sebuah model regresi akan menyebabkan estimator OLS menghasilkan varian
yang lebih besar yang pada akhirnya menyebabkan tingginya standar error. Dengan
demikian, konsekwensinya jika terjadi multikolinearitas pada sebuah model regresi
OLS tetapi uji asumsi lain telah terpenuhi adalah sebagai berikut:
1. Estimator masih bersifat BLUE tapi varian
dan kovarian estimator lebih besar sehingga sulit diperoleh estimasi yang tepat,
sehingga
2. Konsekwensi dari masalah nomor 1 menyebabkan
interval estimasi cenderung lebih lebar dan nilai t-hitung akan kecil yang
menyebabkan variabel independen menjadi tidak signifikan
3.
Nilai koefisien determinasi (R2)
masih relative tinggi walaupun hasil uji t tidak signifikan.
Uji
multikolinearitas bisa dilakukan dengan teknik yakni menggunakan uji korelasi Product Moment atau korelasi Pearson
menggunakan nilai VIF dan
nilai tolerance. Uji korelasi Product Moment dilakukan untuk
mengetahui kekuatan korelasi antar variabel independen. Permasalahan
multikolinearitas terjadi jika nilai korelasi antar variabel independen cukup
tinggi. Sebagai rule of thumb, jika nilai
korelasi (R) antar variabel independen lebih besar daripada 0,85 maka dapat
disimpulkan terdapat masalah multikolinearitas dalam model regresi. Sebaliknya jika
nilai R lebih kecil atau sama dengan 0,85, maka model regresi tidak mengandung
masalah multikolinearitas.
Sebagai
contoh, seorang peneliti menggunakan 4 variabel independen (anggaplah X1, X2,
X3, dan X4) dan 1 variabel dependen (Y). Uji multikolinearitas dilakukan untuk
mengetahui korelasi silang antara variabel X1, X2, X3, dan X4.
Langkah-langkah
uji normalitas dengan SPSS dengan teknik korelasi Product Moment:
3. Masukkan semua variabel independen
(X1, X2, X3, dan X4) ke tab Variables
dengan cara klik tanda panah ke kanan.
4. Biarkan tanda centang pada kolom Pearson, lalu klik OK. Lalu muncul output
hasil analisis seperti berikut.
Langkah terakhir
kita cek satu per satu nilai korelasi antar variabel independen berdasarkan tabel
matriks korelasi di atas. Nilai korelasi X1 dengan X2 adalah sebesar 0,532, X1
dengan X3 sebesar 0,402, X1 dengan X4 sebesar 0,04, X2 dengan X3 sebesar 0,418,
X2 dengan X4 0,013 dan X3 dengan X4 sebesar 0,162. Karena nilai korelasi antar
variabel independen lebih kecil daripada 0,85, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat masalah multikolinearitas dalam model regresi yang dihasilkan.
Subscribe to:
Posts (Atom)
KELEMAHAN KALKULASI PEMBANGUNAN BERBASIS PDB (PRODUK DOMESTIK BRUTO)
Masalah dari kalkulasi PDB ( Produk Domestik Bruto ) adalah bahwa metodologi perhitungan PDB mengandung banyak kelemahan besar, yait...
-
Menurut ilmu ekonomi, kompetisi merupakan persaingan antar penjual demi memperoleh tujuan peningkatan profit, market share , dan volu...
-
Uji homogenitas digunakan sebagai prasyarat statistik parametrik untuk uji komparasi atau perbandingan dua kelompok data atau lebih, misaln...
-
Uji multikolinearitas merupakan salah satu prasyarat analisis regresi linear berganda bersifat BLUE. Multikolinearitas adalah situasi dima...