Analisis faktor adalah
salah satu teknik statistik yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah
struktur (atau faktor, atau dimensi) yang mendasari hubungan antar variabel
teramati. Analisis faktor merupakan teknik statistik untuk mengubah korelasi
antar variabel teramati menjadi sejumlah kecil faktor, yang mengandung semua
informasi tentang hubungan linear antar pengukuran. Analisis faktor
merupakan langkah statistik yang melibatkan hubungan antara variabel terukur
(measurement) dengan variabel latent.
Analisis faktor merupakan salah satu analisis statistik
yang digunakan untuk memberikan deskripsi yang relatif sederhana dengan cara
mereduksi jumlah peubah yang disebut faktor. Analisis faktor adalah prosedur
untuk mengelompokkan beberapa item atau variabel berdasarkan kemiripannya, yang
diindikasikan dengan nilai korelasi yang tinggi. Item-item yang memiliki nilai korelasi
tinggi akan membentuk satu kerumunan faktor. Prinsip yang mendasari analisis
faktor adalah peneyederhanaan deskripsi tentang data dengan mengurangi jumlah
variabel/ dimensi.
Analisis faktor merupakan
suatu metode statistik yang digunakan untuk menjelaskan variabilitas antar variabel
teramati (variabel manifest) atau variabel-variabel berkorelasi dengan jumlah yang
menggambarkan jumlah variabel tak teramati yang disebut faktor. Sebagai contoh,
misalkan ada delapan variabel teramati yang menggambarkan variasi dua variabel
tak teramati. Faktor analisis menelusuri variasi tersebut dalam merespon
variabel tak teramati (variabel latent). Variabel teramati dimodelkan sebagai
kombinasi linear dari factor ditambah dengan error. Informasi tentang
interpendensi antar variabel teramati selanjutnya dapat digunakan untuk
mengurangi sejumlah variabel. Analisis faktor awal digunakan untuk psikometrika
dan digunakan dalam ilmu tingkah laku, dan bidang-bidang lain.
EFA digunakan
jika penelitian mencari sebuah struktur dari sebuah variabel, atau disebut
metode reduksi data. EFA mampu menelusuri korelasi lebih berdasarkan
data aktual daripada berdasarkan teori.
Tujuan EFA
Efa merupakan teknik analisis
faktor:
1.
Untuk mengurangi jumlah variabel
2.
Untuk mendeteksi struktur hubungan antar variabel,
untuk menggolongkan variabel.
Tahap-tahap EFA:
1.
Memilih variabel
Ukuran sampel :
-
Tidak bisa kurang dari 50
-
Lebih baik jika lebih dari 100
- Aturan umum: terdiri dari sekurang-kurangnya 5
kasus/variabel
2.
Menghitung korelasi antar variabel
3.
Ekstraksi (identifikasi dimensi)
4.
Rotasi dimensi
5.
Interpretasi
Asumsi
-
Terjadi normalitas multivariat
-
Terjadi homokesdastisitas
-
Linearitas
-
Data bersifat kontinyu
Estimasi korelasi
Pemeriksaan visual : r > 0.30
Korelasi parsial dan matriks
korelasi anti-image
Uji bartlet untuk sphericity
Ukuran kecukupan sampel atau (MSA)
< 0.50 : ditolak
> 0.60 : rendah
> 0.70 : sedang
> 0.80 : baik
Principal Component vs. Common Factor
Principal Component
Menggunakan varian total pada saat proses komputasi, selanjutnya menurunkan factor yang mengandung varian unik dan varian eror
Menggunakan varian total pada saat proses komputasi, selanjutnya menurunkan factor yang mengandung varian unik dan varian eror
Common Factor Analysis
Hanya menggunakan varian bersama pada saat proses komputasi, menurunkan factor yang hanya mengandung varian bersama.
Hanya menggunakan varian bersama pada saat proses komputasi, menurunkan factor yang hanya mengandung varian bersama.
Principal Component Analysis:
- Maksimalkan ekstraksi varian
- Digunakan untuk mengidentifikasi komponen utama
dari data
-
Komponen hasil identifikasi bukan merupakan
variabel laten
- Principal component = kombinasi linear variabel
terukur yang mengandung informasi sebisa mungkin dari variabel asal
-
Digunakan jika pengetahuan awal menyatakan
varian eror kecil
Common Factor Analysis
- Digunakan untuk mengidentifikasi variabel laten
Variabel laten = variabel yang memiliki nilai tetapi tidak dapat diamati/diukur secara langsung. Sifat variabel diperoleh secara tidak langsung dari nilai observasi, setelah mengeluarkan eror pengukuran.
Variabel laten = variabel yang memiliki nilai tetapi tidak dapat diamati/diukur secara langsung. Sifat variabel diperoleh secara tidak langsung dari nilai observasi, setelah mengeluarkan eror pengukuran.
Metode Ekstraksi
- Principal Component : menggunakan varian item
total untuk komputasi: banyak digunakan untuk tujuan reduksi data dan
menghasilkan skor komposit untuk analisis berikutnya.
- Maximum Likelihood
Ekstraksi varian maksimum;
memungkinkan peneliti bisa mengolah sejumlah indeks kelayakan model (goodness of fit indices), untuk menguji
signifikansi factor loading, dan untuk menghitung korelasi antar factor dan
interval kepercayaan parameter. Metode ML mengasumsikan bahwa data mempunyai
distribusi normal multivariate dan variabel bersifat kontinyu. Jika asumsi
tersebut tidak terpenuhi akan estimasi menjadi bias.
- Principal Axis Factoring (PAF)
Disebut “principal” axis factoring karena
faktor pertama dianggap mempunyai banyak varian bersama, kemudian faktor kedua
memiliki varian bersama terbanyak kedua, dan begitu pula untuk factor
selanjutnya. PAF merupakan prosedur deskriptif sehingga sangfat baik digunakan
jika hanya berfokus pada sampel anda dan anda tidak bisa digeneralisasi
berdasarkan sampel. Salah satu kelebihan PAF adalah bisa digunakan jika asumsi
normalitas tidak terpenuhi. Titik kelemahan PAF adalah rendahnya indeks
kelayakan model dibandingkan dengan metode ML (Maximum Likelihood) dan tidak memungkinkan untuk melakukan
komputasi level kepercayaan dan uji signifikansi.
No comments:
Post a Comment