Biasanya,
pendekatan paling banyak untuk review sistematis lebih kepada pendekatan
meta-analisis hasil percobaan acak terkontrol/randomised controlled trials (RCTs). Pada dasarnya RCT dianggap sebagai “standar emas” dalam
membuktikan efektivitas, dimana metode kuantitatif lain diberi peringkat yang
lebih rendah dalam hal kualitas.
Sebuah pemahaman tentang review
sistematis dan bagaimana implementasinya sangat dianjurkan untuk professional yang
memberikan pelayanan perawatan kesehatan. Selain intervensi kesehatan, review
sistematis bisa menguji hasil uji klinis, intervensi kesehatan public,
intervensi lingkungan, intervensi sosial, efek merugikan, dan evaluasi ekonomi.
Review sistematis tidak terbatas pada bidang kedokteran dan pengobatan dan biasa
juga dilakukan pada ilmu lain untuk menilai data yang dikumpulkan, literatur,
dan penilaian kualitas metodologi yang digunakan. Review sistematik melewati tiga tahap penting yakni penilaian kritis, ekstraksi data dan meta-analisis.
Penilaian Kritis
Penilaian
kritis bertujuan untuk menelusuri valid atau tidaknya metode dan hasil penelitian. Tujuan
utama penilaian kritis efektivitas adalah untuk meminimalkan bias (bias
pemilihan, bias pelaksanaan, dan bias
pengurangan). Dalam penilaian kritis yang selanjutnya
akan dilakukan adalah pemilihan paper penelitian dengan kualitas yang baik yang
harus direview, 2 pereview independen akan
dilibatkan dilibatkan dalam proses ini. Pereview harus memiliki pemahaman yang
baik tentang desain peneliian dan menggunakan sebuah panduan checklist baku
yang telah disepakati.
Ada berbagai panduan checklist yang bisa digunakan
oleh pereview untuk memutuskan pilihan paper mana yang akan dimasukkan atau
dikeluarkan. Sebagai contoh panduan checklist SIGN (Scottish Intercollegiate Guidelines Network)
dan JBI juga mengembangkan standar checklist untuk menilai desian penelitian
eksperimental. Di Singapura, Kementerian Kesehatan menggunakan checklist SIGN
untuk menilai jurnal.
Ekstraksi
Data
Data untuk review sistematis adalah hasil
penelitian individu. Sebelum dianalisis, data perlu diekstrak. Terdapat
beberapa cara untuk meminimalkan resiko kesalahan pada saat esktraksi data:
- Menggunakan
form ekstraksi data terstandar
- Form ekstraksi
pilot test tepat digunakan review awal
- Berlatih
dan menilai untuk memastikan konsistensi
- 2
pereview mengekstrak data dari setiap penelitian secara independen untuk menjamin
kehandalan dan akurasinya
- Melakukan
blind extraction sebelum merundingkan hasil ekstrak
Form ekstraksi data
akan membantu dalam merangkum data, memungkinkan pereview untuk memasukkan data
tersebut ke dalam software meta-analisis
Meta-Analisis
Ada berbagai software yang bisa digunakan review sistematis. Salah satu software yang banyak digunakan adalah REVMAN, yang
dikembangkan oleh Cochrane Collaboration, dan MASTARI yang dikembangkan oleh
JBI. Semua software tersebut dirancang untuk melakukan meta-analisis hasil penelitian
percobaan acak terkontrol, penelitian cohort, penelitian case control, penelitian
runtun waktu (time series) dan
penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan statistic. Meta-analisis hanya
dapat dilakukan jika penelitian menggunakan populasi yang sama, menggunakan
intervensi yang sama dan ukuran hasil
yang sama.
Baca: Langkah-langkah meta-analisis
Baca: Langkah-langkah meta-analisis
Dalam meta-analisis nilai OR (odds ratio), selisih rata-rata terbobot
(weighted mean
difference/WMD) dan interval keyakinan (confidence interval/CI) dikalkulasi dan
digunakan untuk menginterpretasi hasil dari sejumlah penelitian.
Nilai OR digunakan jika data bersifat dikotomi
berupa jawaban ya atau tidak, ada atau tidak ada, dll. Nilai OR sama dengan 1
jika tidak ada perbedaan antar kelompok. Selisih rata-rata terbobot atau WMD
dikalkulasi dari data yang bersifat kontinyu (misalnya data umur, tinggi, dll).
Nilai WMD sama dengan 0 jika tidak ada perbedaan antar kelompok.
Nilai CI menunjukkan pada kisaran berapa dimana
sebenarnya berada, pada derajat kepastian tertentu. Biasanya menggunakan nilai CI 95%.
Hasil akhir akan disajikan dalam bentuk grafik
dan plot. Heterogenitas antar hasil diuji menggunakan uji Chi-square.
No comments:
Post a Comment