Uji
distribusi normal merupakan salah satu teknik analisis data untuk mengukur
apakah data empiris yang diperoleh di lapangan memiliki distribusi normal
sehingga dapat digunakan untuk uji statistik parametrik. Dengan kata lain, uji
normalitas adalah uji untuk mengetahui apakah data empirik yang didapatkan dari
lapangan itu sesuai dengan distribusi teoritik tertentu. Dalam kasus ini,
distribusi normal. Dengan kata lain, apakah data yang diperoleh berasal dari populasi
yang berdistribusi normal.
Lebih
teparnya, uji normalitas merupakan sebuah bentuk seleksi model, dan bisa
diinterpretasi melalui beberapa cara, tergantung pada interpretasi
probabilitas:
- Jika digunakan untuk uji statistik deskriptif, digunakan untuk estimasi kesesuaian model (goodness of fit index) sebuah model data – jika kesesuaian model rendah berdasarkan acuan normalitas maka data bisa dikatakan kurang sesuai menurut distribusi normal.
- Jika digunakan menguji hipotesis statistik, uji normalitas digunakan untuk menguji hipotesis normalitas.
Jika
kita merujuk pada suatu tabel distribusi seperti tabel t-student, pembuatannya
mengacu pada tebel normalitas. Oleh karena itu kita bisa katakana bahwa sampel yang
diambil mewakili populasi sehingga kesimpulan yang diambil merupakan generalisasi
dari populasi. Dari sudut pandangan ilmu statistik, sifat dan karakteristik
populasi mempunyai distribusi secara normal.
Pengujian normalitas diperlukan sebelum
melakukan uji t-student, uji two-way ANOVA dan uji regresi. Jika asumsi
normalitas tidak terpenuhi, maka kesimpulan hasil uji tidak dapat dapatkan
diandalkan. Untuk uji ANOVA atau uji t, uji normalitas dilakukan pada data yang
diperoleh atau disebut uji normalitas data. Sedangkan normalitas pada uji
regresi, baik untuk analisis regresi sederhana maupun analisis regresi berganda,
adalah uji normalitas galat atau nilai residualnya atau disebut uji normalitas
residual.
Pada dasarnya uji normalitas ada tujuh
jenis yaitu:
1. Uji Shapiro-Wilk
Digunakan pada jumlah sampel yang kecil
2. Kolmogorov-Smirnov
Untuk menguji distribusi Gaussian menggunakan nilai mean dan
varian
3. Liliefors
Merupakan bagian dari uji Kolmogorov-Smirnov dengan koreksi
nilai P. Digunakan pada sampel kecil.
4. Anderson-Darling
Hasilnya lebih baik untuk beberapa dataset daripada
Kolmorov-Smirnov
5. D’Agostino’s K-Squared
Estimasi normalitas berdasarkan transformasi kurtosis dan
skewness.
6. Chen-Shapiro
Pengembangan dari uji Shapiro-Wilk. Mendukung ukuran sampel 10
– 2000
No comments:
Post a Comment