Beberapan tujuan dari pelaksanaan riset
bisnis tidak melulu bisa dicapai melalui lingkungan ilmiah yang ketat. Karena
itu, dengan tujuan mengembangkan kerangka analitik, dibedakan dua wilayah riset
bisnis, yaitu:
- Riset bisnis yang tidak ilmiah atau disebut Nonscientific Business Research, merupakan riset bisnis dengan pendekatan sistematis tetapi tidak begitu ilmiah. Riset bisnis seperti ini sebagian besar bersifat eksplorasi, deskripsi, dan/atau prediksi. Umumnya, fokus analisis yang dilakukan adalah untuk mengungkap fenomena yang menarik bagi pengembangan manajemen. Fenomena yang dikaji boleh jadi digunakan untuk menjelaskan dan mengidentifikasi arah penelitian di masa yang akan data. Bentuk riset non ilmiah mempunyai banyak macam, namun tujuan utamanya yaitu penemuan (discovery). Contoh kasus riset bisnis adalah riset pendekatan studi kasus. Riset dengan pendekatan studi kasus dilakukan untuk menyelidiki satu atau lebih unit analisis secara intensif, misalnya riset yang dilakukan untuk semua perilaku organisasi dalam satu atau dua perusahaan atau riset perilaku satu atau lebih individu dalam lingkungan tertentu.
- Riset bisnis ilmiah, Scientific Business Research, merupakan salah satu teknik riset bisnis yang sistematis dan ilmiah. Riset bisnis dengan ranah ilmiah bisa bersifat deskripsi/prediksi atau kausalitas. Umumnya, fokus analisis dalam riset bisnis ilmiah adalah untuk mendapatkan hasil yang dapat digeneralisasi, untuk mencapainya, data yang diperoleh melalui riset selalu dihubungkan dengan teori dan aturan probabilitas. Masalah riset seringkali dikaji secara sistematis dan ilmiah dengan cara mengajukan suatu hipotesis. Hipotesis yang dikembangkan dalam bentuk pernyatan secara statistik harus dapat diuji. Oleh karena itu pendekatan metode analisis statistik sangat dibutuhkan agar keyakinan yang baik terhadap hasil generalisasi dapat tercapai. Dengan kata lain, riset ilmiah, fenomena yang diteliti akan selalu diuji.
Ada beberapa tujuan khusus riset bisnis
diantaranya tujuan eksploratif, deskriptif/prediktif dan tujuan kausalitas.
Penelitian eksploratif dilakukan dengan tujuan adanya suatu penemuan
berdasarkan sejumlah data. Misalnya seorang manajer pemasaran setidaknya harus
melakukan penelitian untuk memperoleh data gambaran pasar dari karakteristik
calon pelanggan (costumer) sebelum
dia melakukan penelitian menyeluruh untuk segmentasi pasar
Setiap peneliti selalu mempunyai
tujuan-tujuan khusus ketika merencanakan desain studi. Tujuan khusus itu
meliputi eksploratif, deskriptif/prediktif dan kausalitas. Bila tujuan utama
studi bersifat eksploratif maka
tujuan analisis adalah suatu penemuan (discovery).
Misalnya, sebuah perusahaan ingin memperoleh gambaran mengenai karakteristik
pasar sebelum mengembangkan studi yang menyeluruh mengenai segmentasi pasar.
Contoh lain, suatu perusahaan ingin meneliti lebih lanjut mengenai gaya
pengambilan kebijakan dari para eksekutifnya sebelum mempertimbangkan
mempelajari dampak insentif terhadap pengambilan kebijakan di perusahaan
tersebut.
Penelitian deskriptif menggunakan data
numerik dan menampilkan data secara grafik untuk mengetahui pola yang muncul
dari sejumlah data, merangkum informasi yang ada di dalamnya, dan
menyajikannya.
Untuk penelitian semacam ini maka tujuan
analisis dapat berupa penemuan maupun hasil pengujian uji hipotesis. Misalnya,
seorang kepala daerah ingin mengetahui berapa rata-rata jumlah penduduk yang
hidup di bawah garis kemiskinan di setiap kecamatan dalam wilayah kekuasaannya.
Untuk penelitian yang bersifat bersifat kausalitas, peneliti berupaya mengkaji
apa dan seberapa jauh faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi sebuah
variabel. Misalnya, peneliti ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi penjualan suatu komoditi. Berdasarkan pengalaman dan studi yang
dilakukan sebelumnya, peneliti dapat menguji apakah faktor musim, selera
konsumen, harga komoditi lain, dan pendapatan konsumen berpengaruh terhadap
penjualan komoditi tersebut.
Setelah melakukan perumusan masalah dan
tujuan penelitian, proses selanjutnya adalah bagaimana peneliti mencari solusi/pemecahan
masalah.
Metode analisis data adalah cara yang
digunakan untuk mengubah data menjadi informasi yang dibutuhkan untuk membuat
keputusan. Metode analisis data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan. Jika
tujuan penelitian untuk eksplorasi dan deskripsi, maka metode analisis yang digunakan
adalah tabulasi dan rangkuman statistiknya dalam bentuk distribusi frekwensi
dan persentase. Selain itu peneliti juga dapat merangkum data dalam bentuk
ukuran tendensi sentral, ukuran dispersi, dll. Ukuran tendensi sentral meliputi
rata-rata, mean, media, modus, dll. Sedangkan ukuran dispersi adalah berupa standar deviasi
atau simpangan baku, varian, dll.
Sedangkan tujuan deskripsi/prediksi dan/atau
kausalitas maka metode analisis yang digunakan statistik induktif atau statistik
inferensi. Statistik induktif merupakan metode statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis untuk menarik kesimpulan serta melakukan generalisasi
terhadap populasi.
Bacaan: Prof. Mudradjad
Kuncoro, 2011. Metode Kuantitatif.
Edisi Keempat.
No comments:
Post a Comment