Wednesday, March 9, 2016

MANAJEMEN SIKLUS HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE-CYCLE MANAGEMENT/PLM)


Manajemen siklus hidup produk atau Product Life-Cycle Management (PLM) adalah rangkaian strategi yang digunakan oleh manajemen bisnis sehingga sebuah produk bisa melewati siklus siklus hidupnya. Kondisi dimana sebuah produk terjual (periklanan) mengalami perubahan sepanjang waktu dan harus diatur sehingga melewati seluruh rangkaian fase.
Tujuan manajemen siklus hidup produk atau PLM adalah untuk mengurangi periode waktu untuk sampai ke pasar, meningkatkan kualitas produk mengurangi biaya prototip, mengidentifikasi potensi peluang penjualan dan pemeroleh pemasukan, dan mengurangi dampak lingkungan sebuah produkuntuk menciptakan sebuah produk baru yang baik perusahaan perlu memahami pelanggannya, pasar dan pesaing. PLM mengintegrasikan tatalaksana sumberdaya manusia, data, proses dan bisnis. PLM menyediakan informasi produk untuk perusahaan dan memperluas rantai persediaan. PLM mampu organisasi dalam mengatasi peningkatan kompleksitas dan pengelolaan tantangan pengembangan produk baru untuk pasar global yang kompetitif.
Konsep siklus hidup produk atau Product Life Cycle (PLC) mencakup umur produk di pasar dalam hubungannya dengan biaya bisnis/biaya komersial dan ukuran penjualan. PLC melewati berbagai fase, melibatkan disiplin professional, dan membutuhkan banyak keterampilan, perangkat dan proses. Manajemen PLC menghasilkan tiga asumsi berikut:
  1. Produk memiliki umur yang terbatas, karena itu setiap produk memiliki siklus hidup
  2. Penjualan produk melewati fase berbeda-beda, masing-masing fase mempunyai tantangan, peluang, dan masalah yang berbeda-beda
  3. Produk memerlukan berbagai strategi pemasaran, keuangan, produksi, pembelian, dan sumberdaya manusia pada setiap fase siklus hidup
Karakteristik Fase PLC
Ada empat fase utama dan karakteristik siklus hidup produk
Fase 1. Fase Pengenalan Pasar
  1. Biaya sangat tinggi
  2. Volume penjualan lambat
  3. Kompetisi kurang atau tidak ada
  4. Permintaan diciptakan
  5. Pelanggan dibujuk untuk mencoba produk
  6. Menghasilkan sedikit uang pada fase ini
Fase 2. Tahap Pertumbuhan
  1. Biaya berkurang karena ekonomi skala
  2. Volume penjualan meningkat signifikan
  3. Profitabilitas mulai meningkat
  4. Kasadaran masyatakat meningkat
  5. Kompetisi mulai meningkat dengan hadirnya beberapa pemain baru
  6. Meningkatnya kompetisi menyebabkan turunnya harga
Fase 3. Maturitas
  1. Biaya berkurang karena volume produksi meningkat dan efek kurva pengalaman
  2. Volume penjualan dan kejenuhan pasar tercapai
  3. Meningkatnya pesaing yang masuk pasar
  4. Harga cenderung melemah karena berkembangbiaknya produk pesaing
  5. Differensiasi produk dan diversifikasi corak dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan market share
  6. Profit perusahaan menurun
Fase 4. Kejenuhan dan Fase Penurunan
  1. Biaya mengalami counter-optimal
  2. Volume penjualan merosot
  3. Harga, profitabilitas  berkurang
  4. Profit menjadi tantangan efisiensi produksi/distribusi
 
Identifikasi fase sebuah produk lebih merupakan sebuah seni daripada sebuah ilmu, tetapi memungkinkan kita untuk menemukan pola pada beberapa fase produk secara umum. Identifikasi fase produk jika produk berada pada masa transisi sangat sulit dilakuan.
Identifikasi
Fase
Pengenalan
Pertumbuhan
Maturitas
Penurunan
Penjualan
Rendah
Tinggi
Tinggi
Rendah
Biaya investasi
Sangat tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
Persaingan
Rendah atau tidak ada
Tinggi
Sangat tinggi
Sangat tinggi
Periklanan
Sangat Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
Profit
Rendah
Tinggi
Tinggi
Rendah

Penting bagi manajer pemasaran untuk memahami keterbatasan model PLC. Sulit bagi manajemen pemasaran mengukur secara akurat siklus hidup sebuah produk. Peningkatan penjualan semata bukan merupakan sebuah bukti pertumbuhan, penurunan penjualan itu sendiri tidak menggambarkan penurunan.
Masing-masing produk mempunyai “bentuk” PLC yang berbeda-beda. Mode sebuah produk berkembang selama fase pertumbuhan tajam, fase maturitas pendek, dan fase penurunan  tajam. Produk seperti Coca-Cola dan Pepsi mengalami pertumbuhan, tetapi juga mengalami level penjualan konstan selama beberapa dekade. Sebuah produk (atau kumpulan produk) bisa saja mempunyai bentuk PLC yang khas sehingga model PLC khusus hanya berfungsi sebagai panduan kasar bagi manajemen pemasaran. Untuk produk tertentu, durasi setiap fase PLC tidak bisa diprediksi dan sulit untuk mendeteksi kapan mulai terjadinya fase maturitas atau fase penurunan. Karena adanya kelemahan tersebut, kesetiaan yang kuat terhadap satu model PLC menyebabkan perusahaan mengalami misleading tujuan dan panduan strategis.





No comments:

Post a Comment

KELEMAHAN KALKULASI PEMBANGUNAN BERBASIS PDB (PRODUK DOMESTIK BRUTO)

Masalah dari kalkulasi PDB ( Produk Domestik Bruto ) adalah bahwa metodologi perhitungan PDB mengandung banyak kelemahan besar, yait...

Total Pageviews