Survey lisan
dianggap bentuk survey yang lebih personal daripada menggunakan metode tertulis
dan metode elektronik. Survey lisan secara umum digunakan untuk memperoleh
seluruh opini dan kesan dari responden.
Survey lisan
bisa dilakukan dengan beberapa cara. Sebagai contoh, pada sebuah kelompok
wawancara, setiap responden tidak diberikan instrumen atau kuesiner. Bahkan responden
secara berkelompok menjawab pertanyaan secara kolektif sementara satu orang di
antara mereka membuat catatan untuk seluruh anggota kelompok. Bentuk survey
lisan yang lebih umum digunakan adalah survey melalui telepon. Survey melalui
telepon dapat digunakan untuk memperoleh jawaban satu kata (ya atau tidak),
hingga jawaban panjang.
Kelebihan
Kontak personal: survey lisan bisa dilakukan
melalui telepon atau melalui wawancara langsung untuk memperoleh jawaban dari
partisipan. Jika partisipan tidak memahami pertanyaan atau butuh penjelasan
lebih lanjut, maka peneliti bisa menjelaskan kembali. Survey lisan melalui
wawancana membuat penelitian lebih fleksibel ketika mereka bereaksi dengan
situasi responden, bisa digali secara rinci, jawaban lebih reflektif dan peneliti
bisa mengajukan pertanyaan yang lebih kompleks dan secara personal intrusif.
Tingkat Respon: Walaupun beberapa responden rela
meluangkan waktu untuk diwawancarai sulit diperoleh, penelitian bisa mengontrol
tingkat respon dari partisipan daripada menggunakan metode lain. Jika menggunakan
metode surat yang mengharsukan penelitian menunggu untuk mendapatkan banyak partisipan
yang menjawab pertanyaan, peneliti yang menggunakan metode lisan bisa
mewawancarai responden hingga jumlah sampel yang dibutuhkan tercapai jika waktu
dan biaya tersedia.
Kelemahan
Biaya: Kelemahan paling nyata dari survey tatap muka dan melalui telepon adalah
dari segi biaya. Memerlukan banyak waktu untuk mengumpulkan data yang cukup
untuk menyelesaikan survey, dan waktu diterjemahkan menjadi biaya dan kadang-kadang
untuk membayar partisipan.
Bias: Dengan metode wawancara tatap muka bisa saja menimbulkan bias, bisa berupa
bias dari responden atau dari pewawancara.
Jenis pertanyaan yang bisa diajukan: beberapa
jenis pertanyaan tertentu tidak sesuai dengan beberapa jenis survey, khususnya
melalui telepon dimana responden tidak memiliki kesempatan untuk membaca
kuesioner. Sebagai contoh, jika anda memberikan sebuah pertanyaan dengan lima
pilihan jawaban, maka akan sangat sulit bagi responden untuk mengingat kembali beberapa
atau semua pilihan jawaban tersebut ketika responden tidak melihat teks
pertanyaan dan pilihan jawabannya. Masalah ini membutuhkan perhatian khusus
dari penelitian untuk merancang pertanyaan atau dengan cara membaca dengan
suara yang bisa didengar oleh responden.
Sikap Responden: Beberapa orang mungkin akan merasa terganggu ada peneliti yang menelpon pada
waktu-waktu tertentu, misalnya pada saat tidur, sakit, atau makan makan malam selama makan malam melalui wawancara telepon
merasa.
No comments:
Post a Comment