Sunday, September 25, 2016

SURVEY LISAN



Survey lisan dianggap bentuk survey yang lebih personal daripada menggunakan metode tertulis dan metode elektronik. Survey lisan secara umum digunakan untuk memperoleh seluruh opini dan kesan dari responden.

Survey lisan bisa dilakukan dengan beberapa cara. Sebagai contoh, pada sebuah kelompok wawancara, setiap responden tidak diberikan instrumen atau kuesiner. Bahkan responden secara berkelompok menjawab pertanyaan secara kolektif sementara satu orang di antara mereka membuat catatan untuk seluruh anggota kelompok. Bentuk survey lisan yang lebih umum digunakan adalah survey melalui telepon. Survey melalui telepon dapat digunakan untuk memperoleh jawaban satu kata (ya atau tidak), hingga jawaban panjang.  

Kelebihan
Kontak personal: survey lisan bisa dilakukan melalui telepon atau melalui wawancara langsung untuk memperoleh jawaban dari partisipan. Jika partisipan tidak memahami pertanyaan atau butuh penjelasan lebih lanjut, maka peneliti bisa menjelaskan kembali. Survey lisan melalui wawancana membuat penelitian lebih fleksibel ketika mereka bereaksi dengan situasi responden, bisa digali secara rinci, jawaban lebih reflektif dan peneliti bisa mengajukan pertanyaan yang lebih kompleks dan secara personal intrusif.
Tingkat Respon: Walaupun beberapa responden rela meluangkan waktu untuk diwawancarai sulit diperoleh, penelitian bisa mengontrol tingkat respon dari partisipan daripada menggunakan metode lain. Jika menggunakan metode surat yang mengharsukan penelitian menunggu untuk mendapatkan banyak partisipan yang menjawab pertanyaan, peneliti yang menggunakan metode lisan bisa mewawancarai responden hingga jumlah sampel yang dibutuhkan tercapai jika waktu dan biaya tersedia.  

Kelemahan
Biaya: Kelemahan paling nyata dari survey tatap muka dan melalui telepon adalah dari segi biaya. Memerlukan banyak waktu untuk mengumpulkan data yang cukup untuk menyelesaikan survey, dan waktu diterjemahkan menjadi biaya dan kadang-kadang untuk membayar partisipan.
Bias: Dengan metode wawancara tatap muka bisa saja menimbulkan bias, bisa berupa bias dari responden atau dari pewawancara.
Jenis pertanyaan yang bisa diajukan: beberapa jenis pertanyaan tertentu tidak sesuai dengan beberapa jenis survey, khususnya melalui telepon dimana responden tidak memiliki kesempatan untuk membaca kuesioner. Sebagai contoh, jika anda memberikan sebuah pertanyaan dengan lima pilihan jawaban, maka akan sangat sulit bagi responden untuk mengingat kembali beberapa atau semua pilihan jawaban tersebut ketika responden tidak melihat teks pertanyaan dan pilihan jawabannya. Masalah ini membutuhkan perhatian khusus dari penelitian untuk merancang pertanyaan atau dengan cara membaca dengan suara yang bisa didengar oleh responden.
Sikap Responden: Beberapa orang mungkin akan merasa terganggu ada peneliti yang menelpon pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada saat tidur, sakit, atau makan makan malam  selama makan malam melalui wawancara telepon merasa.  

No comments:

Post a Comment

KELEMAHAN KALKULASI PEMBANGUNAN BERBASIS PDB (PRODUK DOMESTIK BRUTO)

Masalah dari kalkulasi PDB ( Produk Domestik Bruto ) adalah bahwa metodologi perhitungan PDB mengandung banyak kelemahan besar, yait...

Total Pageviews