Sunday, February 28, 2016

HUBUNGAN ILMU EKONOMI DENGAN ILMU SOSIAL LAIN



Ekonomi adalah ilmu sosial yang berhubungan keinginan dan kepuasan manusia. Ilmu ini berhubungan dengan ilmu-ilmu sosial lain seperti ilmu sosiologi, politik, sejarah, etika, ilmu hukum, psikologi, dll.
Ekonomi vs. Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu tentang masyarakat. Ilmu sosial seperti ilmu politik dan ekonomi dianggap sebagai cabang dari sosiologi. Sosiologi merupakan ilmu sosial umum. Ilmu ini mencoba mengungkap fakta dan hukum masyarakat sebagai satu kesatuan. Sosiologi berhubungan dengan semua aspek masyarakat. Tetapi ekonomi hanya berhubungan dengan aspek ekonomi masyarakat. Ekonomi mempelajari kebiasaan manusia dalam hubungannya dengan kekayaan langka dan keinginan yang tak terbatas. Bagi seorang pelajar yang mempelajari sosiologi, istitusi sosial seperti institusi pernikahan, agama, politik dan kondisi ekonomi semuanya penting untuk dipelajari. Tetapi dalam ekonomi, kita hanya tertarik untuk mengetahui bahwa semua ilmu tersebut mempengaruhi kehidupan ekonomi suatu masyarakat. Dan kita tidak dapat memahami dengan baik kondisi ekonomi suatu masyarakat tanpa mempertimbangkan aspek sosiologi. Walaupun ekonomi merupakan cabang dari sosiologi, kita mesti melihatnya sebagai cabang yang terpisah dan berbeda.

Ekonomi vs. Politik
Baik ilmu ekonomi maupun politik merupakan ilmu sosial dan keduanya mempunyai hubungan erat. Politik merupakan ilmu tentang negara atau masyarakat politis. Politik mempelajari manusia dalam hubungannya dengan negara. Produksi dan distribusi kekayaan sangat dipengaruhi negara. Kita memiliki perencanaan ekonomi di negara kita. Dan tujuan utama dari perencanaan adalah untuk meningkatkan pendapatan nasional dengan cara meningkatkan produksi dan melalui distribusi pendapatan dengan benar.
Bagian perencanaan, yang merupakan sebuah agen pemerintah, memainkan peran vital di dalamnya. Beberapa masalah penting seperti nasionalisasi, privatisasi dan larangan semuanya merupakan masalah ekonomi bahkan politik. Pemilihan umum seringkali melawan masalah-masalah ekonomi. Pengangguran, pemberontakan buruh semua merupakan masalah ekonomi. Tetapi pemerintah mampu mengatasinya. Hubungan antara ekonomi dan politik sangat dekat sehingga saat ini ekonom awalnya menjelaskan ekonomi sebagai ekonomi politik. Kadang-kadang gagasan-gagasan dan lembaga-lembaga politik dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Sebagai contoh, sosialisme lahir dari ketidaksamarataan ekonomi dan eksploitasi di Inggris selama masa revolusi industry. Karl Marx dianggap sebagai Bapak (Ilmuwan) sosialisme.

Ekonomi vs. Sejarah
Ilmu ekonomi dan ilmu sejarah berkaitan erat. Sejarah merupakan catatan kejadian masa lalu. Dalam sejarah, kita mengkaji kondisi ekonomi, politik dan social dari orang-orang di masa lalu. Bagi seorang yang mempelajari sejarah, masalah percintaan, pernikahan dan bahkan pembunuhan raja merupakan kajian penting untuk dipelajari.  Sebagai contoh pembunuhan Julius Cesar merupakan pelajaran penting bagi seorang pelajar tentang sejarah Romawi. Di Negara kita, kebijakan agama dari kerajaan Mughal penting bagi seorang pelajar sejarah. Tetapi kita tertarik dengan sejarah hanya untuk mengetahui apa yang akan membantu kita dalam memahami masalah ekonomi masa lalu.
Sebagai orang yang mempelajari ekonomi, kita tertarik akan hal-hal seperti pajak dan sumber-sumber pemasukan lain dan standar kehidupan masa lalu. Dalam ekonomi, kita menggunakan data historis untuk merumuskan hukum-hukum ekonomi. Kita menggunakan sejarah dalam ekonomi untuk mempelajari materi dari orang-orang di masa lalu. Ada cabang terpisah dari ekonomi dikenal sebagai “Sejarah Ekonomi”.
Kita bisa mengatakan ekonomi adalah buah dari sejarah dan sejarah merupakan ranting ekonomi:
“Ekonomi tanpa sejarah tidak memiliki ranting; Sejarah tanpa ekonomi tidak memiliki buah”

Ekonomi vs. Etika
Etika merupakan ilmu sosial. Ilmu ini berhubungan dengan persoalan moral. Ilmu etika membahas aturan yang mengatur kepemimpinan dan moralitas yang benar. Etika berhubungan dengan persoalan benar dan salah, yang tujuan adalah mempromosikan kehidupan yang baik. Ada hubungan antara ekonomi dengan etika. Sementara itu menurut Marshal, ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan materi, etika bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan moral. Jika kita membahas masalah ekonomi, seringkali kita mempertimbangkan masalah etika. Pemerintah membuat larangan di banyak negara demi alasan etika, walaupun terjadi kehilangan pendapatan yang sangat besar.
Tetapi Lionel Robbins sangat meyakini bahwa seorang ekonom sebagai seorang ekonom tidak harus mempertimbangkan aspek etis dari masalah ekonomi. Tetapi banyak ekonom tidak setuju dengan hal itu. Mereka meyakini bahwa ekonomi tidak dapat dipisahkan dari masalah etika. Bahwa Marshall memandang ekonomi sebagai kepanjangan tangan dari etika. Dia melihat ekonomi sebagai sebuah studi tentang kekayaan untuk memperbaiki kondisi kehidupan manusia.

Ekonomi vs. Yurisprudensi (Ilmu Hukum)
Yurisprudensi merupakan ilmu tentang aturan. Perkembangan ekonomi sebuah Negara sangat tergantung pada sistem hukum. Aturan yang baik memajukan ekonomi dan aturan yang berlaku sebagai sebuah penghalang pertumbuhan. Sebagai contoh, pada masa lalu ketika kita menyambut orang asing untuk berinvestasi di negara kita, mereka mengatakan sistem perpajakan kita rumit dan tidak bagus. Tentu saja, saat ini hal itu perlu dilakukan perbaikan. Negara mesti memiliki aturan sederhana dan jelas dalam bidang perpajakan dan undang-undang buruh untuk memajukan ekonomi.

Ekonomi vs. Psikologi
Psikologi adalah ilmu tentang pikiran. Ilmu ini berhubungan dengan semua jenis kebiasaan manusia. Sebagai contoh, kita mengetahui ilmu psikologi anak-anak, psikologi masyarakat, psikologi industri dan psikologi kriminal. Tetapi ekonomi mempelajari satu aspek dari kebiasaan manusia. Ilmu psikologi mempelajari kebiasaan manusia dalam hubungannya dengan keinginan yang tidak terbatas dan kekayaan yang terbatas. Terakhir, psikologi penting untuk menganalisis masalah ekonomi. Untuk membahas masalah pekerja, kita mesti memahami psikologi industri. Dan seorang bisnisman yang baik harus memahami psikologi pembeli ketika dia ingin mengubah harga barangnya. Banyak aturan penting dari ekonomi berasaskan psikologi. Sebagai contoh, kita telah memahami aturan yang menurunkan nilai guna marginal.

Ekonomi, Matematika dan Statistika
Di antara beberapa ilmu lain, ekonomi berhubungan dengan matematika dan statistika. Statistika merupakan ilmu tentang rata-rata. Ilmu ini merupakan ilmu menghitung. Banyak tabel dan diagram digunakan dalam ekonomi mengacu pada analisis statistik. Metode matematika sebagian besar digunakan pada ilmu ekonomi modern. Sekarang kita mempunyai ilmu baru yang disebuh Ekonometrika. Ilmu ini menggunakan statistik dan matematika dalam ekonomi. Ekonomterika ditemukan pada tahun 1930, dan hadiah nobel pertama di bidang ekonomi dimenangkan oleh Jan Tinberen dan Ragnar Frisch karena kontribusinya terhadap ekonometrika.

No comments:

Post a Comment

KELEMAHAN KALKULASI PEMBANGUNAN BERBASIS PDB (PRODUK DOMESTIK BRUTO)

Masalah dari kalkulasi PDB ( Produk Domestik Bruto ) adalah bahwa metodologi perhitungan PDB mengandung banyak kelemahan besar, yait...

Total Pageviews