Dalam bidang
pemasaran, manajemen merek merupakan sebuah analisis dan perencanaan bagaimana
sebuah merek bisa diterima di pasar. Pengembangan hubungan baik dengan target pasar
merupakan hal penting dalam manajemen merek. Elemen-elemen
tangible (tampak) dari manajemen merek meliputi produk itu sendiri; tampilan,
harga, kemasan, dll. Elemen-elemen intangible (tak tampak) meliputi pengalaman
konsumen terhadap merek, dan juga hubungan mereka dengan merek tersebut. Brand
manajer akan memandang semua aspek dari asosiasi merek dengan konsumen bahwa
hubungan dengan angggota rantai suplai.
Pada
tahun 2001, Hislop mendefinisikan branding
sebagai “proses penciptaan hubungan atau koneksi antara produk perusahaan
dengan persepsi emosional konsumnen dengan tujuan untuk menciptakan segresi
dalam kompetisi dan membangun loyalitas konsumen.” Pada tahun 2004 dan 2008,
Kapferer dan Keller mendefinisikannya sebagai sebuah pemenuhan harapan konsumen
dan kepuasan konsumen.
Manajemen
merek merupakan sebuah fungsi pemasaran yang menggunakan teknik khusus demi
meningkatkan penerimaan nilai sebuah produk (lihat, ekuaitas merek).
Berdasarkan tujuan penentuan strategi marketing, manajemen merek memungkinkan
harga produk mengalami peningkatan dan mengembangkan konsumen loyal melalui
hubungan dan persepsi positif atau memperkuat kesadaran merek.
Manajemen
merek merupakan proses identifikasi nilai inti dari sebuah merek tertentu dan
merefleksikan nilai inti tersebut di antara target konsumen. Dalam istilah
modern, merek bisa berupa perusahaan, produk, layanan, atau orang. Manajemen
merek meningkatkan kredibilitas merek dan merek yang kredibel akan membangun
loyalitas, dan bisa memperoleh manfaat
dari konsumen yang peka dengan harga.
No comments:
Post a Comment